You are currently viewing Hunian Tetap Pasca Bencana Di Sulawesi Tengah Terus Dibangun

Hunian Tetap Pasca Bencana Di Sulawesi Tengah Terus Dibangun

Pemerintah terus melakukan percepatan untuk pembangunan kawasan yang terkena bencana seperti di Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), yang terkena bencana gempa bumi dan tsunami pada tahun 2018 lalu. Saat ini di lokasi tersebut juga telah dibangun hunian tetap (Huntap) Tondo 1 dan berbagai sarana lainnya.

Dalam rapat koordinasi percepatan pemulihan pasca bencana Kota Palu, Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengatakan, harus terus dicari solusi penyelesaian untuk perumahan hunian tetap khususnya untuk Huntap Tondo 2 karena secara waktunya sudah terlalu lama sejak bencana terjadi.

“Saat ini ada kendala ketersediaan lahan tapi dengan telah ditetapkannya oleh Gubernur Sulteng untuk lokasi Huntap di Kota Palu seluas 560,93 hektar dan di Kabupaten Sigi seluas 362 hektar, ini harus bisa dipercepat termasuk untuk pembangunan infrastruktur pemukiman dan pendukung lainnya,” ujarnya.

Dengan total luas lahan mencapai 922,93 hektar, yang baru diserahkan ke pemerintah daerah tersebar di lima lokasi untuk relokasi pemulihan bencana dengan total luas 297,4 hektar. Lokasinya di Tondo 1 seluas 45 hektar, Tondo 2 65,3 hektar, Duyu 36,3 hektar, Pombewe 104 hektar, dan Talise 46,8 hektar.

Kawasan Huntap Tondo 2 adalah kawasan hunian yang akan dibangun oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersamaan dengan Kawasan Huntap Talise. Rencananya pada kawasan tersebut akan dibangun 1.102 unit hunian sedangkan untuk Talise 685 unit hunian.

Pada kedua kawasan tersebut juga akan dibangun jalan dan drainase, ruang terbuka hijau, penerangan jalan umum (PJU), persampahan dengan metode TPS3R, sistem pengolahan air limbah domestik terpadu (SPALD-T), pengadaan tempat sampah, serta pembangunan sistem pengolahan air minum (SPAM) IPA Poboya 2×30 liter/detik dan reservoir 500m3 yang akan mendukung penyediaan air di kawasan huntap Tondo 1, 2 dan Talise.

Wakil Menteri PUPR John Wempi menambahkan, pembangunan Huntap di Tondo 2 yang sedianya dilaksanakan pada tahun 2021 saat ini masih dalam proses penyediaan lahan.”Kami mohon pada pemerintah daerah untuk memediasi warga terkait clearing lahan di Tondo 2. Tadi wapres menyatakan kalau tidak clear sampai akhir Februari 2022, maka pembangunannya akan dialihkan di Pombewe,” katanya.

Kepala Satuan Tugas (Satgas) Penanggulangan Bencana Kementerian PUPR di Sulteng Arie Setiadi Moerwanto mengatakan, apabila Pemerintah Kota Palu dapat menyelesaikan permasalahan tersebut tepat waktu maka pembangunan dapat segera dimulai pada bulan Juni 2022.

“Bila tanah sudah siap pada bulan Februari 2022, maka akan dilakukan pengajuan usulan sekitar satu bulan dan proses lelang sekitar dua bulan untuk pembangunan Huntap dan Prasarana wilayahnya. Dengan demikian pekerjaan konstruksi dapat dimulai pada Juni 2022 dan ditargetkan pekerjaan dilaksanakan selama satu tahun,” tuturnya.

Di Kawasan Pombewe saat ini tengah dilakukan penyelesaian pembangunan 1.177 Huntap dan infrastuktur pemukimannya. Sebanyak 605 unit Huntap dibangun oleh Kementerian PUPR, 500 unit oleh Yayasan Budha Tzu Chi (YBTC) dan 72 unit oleh Pemprov Sulteng. Ditargetkan pembangunan selesai pada Maret 2022.

Di Kawasan Duyu dan Tondo 1 sebanyak 1.841 unit Huntap telah selesai dibangun. Di Kawasan Duyu, telah selesai dibangun 230 unit huntap beserta utilitasnya oleh Kementerian PUPR. Di Kawasan Tondo 1, telah selesai dibangun 1.611 unit Huntap oleh YBTC, AHA Center dan Apeksi.

Sementara itu infrastruktur pemukimannya dibangun oleh Kementerian PUPR yang meliputi jalan dan drainase lingkungan, reservoir 300 m3, perbaikan distribusi eksisting PDAM Kota Palu, 1.600 unit sambungan rumah, dua unit sumur dalam, persampahan TPS3R, penyediaan mobil sampah 6 m3 kontainer terbuka, tempat sampah two in one serta motor pengangkut sampah tiga roda.

 

Sumber : Rumah.com

Tinggalkan Balasan